Tugas 1 Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Tugas 1 hal. 11 - 22
2. Periodisasi dalam penyusunan peristiwa sejarah sangat penting, sebab peristiwa sejarah itu berlangsung dalam waktu yang panjang dan cenderung berkesinambungan, tidak terputus dalam satu periodisasi saja. Dengan membagi kurun waktu peristiwa sejarah menjadi pembabakan, cerita sejarah yang kalian susun akan mudah dipahami dan dipelajari oleh pembaca. Periodisasi sejarah bisa kalian lakukan dengan cara membagi dan memilah berbagai kejadian dalam sebuah batasan waktu tertentu. Penyusunan periode sejarah ini harus kalian lakukan secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu dari peristiwa sejarah tersebut. Setiap peristiwa yang terjadi dapat kalian klasifikasikan berdasarkan jenis dan bentuknya. Lalu, peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara runtut berdasarkan waktu kejadian, disusun dari masa yang paling awal hingga masa yang paling akhir. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peristiwa sejarah yang disusun tidak melompat-lompat atau bahkan berbalik urutan waktunya, sehingga akan menimbulkan kerancuan. Tentu saja kerancuan akan memicu sebuah pemahaman yang keliru tentang fakta sejarah dan harus dihindari.
Di bawah ini telah tersedia kolom yang berisi waktu dan peristiwa, tetapi ada beberapa kolom yang kosong. Lengkapilah kolom yang masih kosong berikut!
No.
|
Waktu
|
Peristiwa
|
1.
|
1856
|
Demonstrasi yang dilakukan para buruh di Australia
|
2.
|
1806
|
Pemogokan pertama kelas pekerja di AmerikaSerikat
|
3.
|
1886
|
Demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat
|
4.
|
3 Mei 1886
|
Akibat dari penyerangan polisi, korban pun jatuh dari pihak buruh. Sebanyak empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka.
|
5.
|
1888
|
Para buruh kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.
|
6.
|
1890
|
Para buruh kembali melakukan demonstrasi
|
7.
|
1 Mei 1890
|
Pemogokan umum yang diusulkan delegasi buruh Amerika Serikat dalam Kongres Buruh Internasional
|
8.
|
1 Mei 1890
|
Penetapan Hari Buruh se-Dunia
|
9.
|
1919
|
standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01
|
10.
|
1935
|
Ditetapkan Konvensi No. 47
|
3. Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu. Dalam penyajian informasi ini, terdapat beberapa model urutan, antara lain urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan pertanyaan-jawaban, dan urutan sebabakibat. Semua model ini akan memberikan informasi secara runtut. Prinsip keruntutan pada dasarnya menyajikan informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis. Dalam pola urutan yang berdimensi waktu, informasi disajikan secara kronologis, mulai dari yang paling awal hingga yang paling akhir terjadi. Meskipun demikian, dengan pola urutan waktu ini, penulis bisa saja menerapkan cara penyajian kilas balik (flashback) yaitu dengan memulai apa yang paling akhir terjadi, kemudian meloncat ke kejadian paling awal dan
berikutnya secara berurut. Setelah kalian membaca teks “Sejarah Hari Buruh”, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Apakah penyajian informasi dalam teks tersebut berdasarkan urutan yang berdimensi waktu dimulai dari awal hingga yang paling akhir terjadi atau kilas balik?
b. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.
c. Diskusikanlah keruntutan peristiwa sebagai informasi yang disajikan dalam teks cerita ulang mengenai Hari Buruh tersebut.
d. Carilah kata yang bisa menjadi penanda keruntutan peristiwa dalam pola urutan yang berdimensi waktu pada tiap paragraf yang ada.
e. Tuliskan penanda waktu yang kalian temukan, lalu bandingkan jawaban kalian dengan kelompok lain.
Paragraf
|
Penanda Waktu
|
Kata dalam Kalimat
|
I
|
Setiap 1 Mei
|
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei.
|
Berawal dari
|
Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
| |
II
|
1806
|
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers.
|
Berawal dari
|
Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19.
| |
III
|
Sejak April 1886
|
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak.
|
Sampai pada 1 Mei 1886
|
Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
| |
IV
|
Tanggal 1 Mei 1886
|
Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
|
V
|
3 Mei 1886
|
Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka.
|
1888
|
Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.
| |
1 Mei 1890
|
Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
| |
VI
|
1894
|
Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856.
|
1856
|
Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856.
| |
VII
|
1889
|
Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889.
|
1 Mei 1890
|
Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
| |
VIII
|
1919
|
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
|
1935
|
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
| |
Berawal dari
|
Tuntutan para buruh tentang pengurangan jam kerja yang berlebihan
|
4. Sebuah teks pasti memiliki strukturnya sendiri. Begitu pula halnya teks “Sejarah Hari Buruh” di atas. Marilah kita uraikan struktur yang membangun teks cerita sejarah tersebut.
Setelah kalian melihat, mempelajari, serta mencermati teks “Sejarah Hari Buruh” tersebut, kalian diharapkan sudah mendapatkan gambaran bagaimana sebuah teks cerita sejarah itu dibangun. Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari dengan saksama bagian yang membangun teks “Sejarah hari Buruh” itu. Isilah kolom struktur teks yang masih kosong.
Struktur Teks
|
Kalimat dalam Teks
|
Orientasi
|
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 1
|
2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industry menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di Negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 2
|
3. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 3
|
4. Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 4
|
5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 5
|
6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.
|
Urutan Peristiwa Sejarah
Tahap 6
|
7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
Reorientasi
|
8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
|
b.
Untuk menguraikan urutan
peristiwa dalam sebuah
teks cerita sejarah, kalian
akan menemukan kata yang menginformasikan peristiwa, waktu, dan tempat. Pada tugas sebelumnya, kalian sudah
mendiskusikan penanda keruntutan peristiwa dalam pola urutan yang berdimensi waktu pada tiap paragraf
yang ada. Tugas kalian berikutnya adalah mencari
penanda lain yang menunjukkan nama peristiwa
dan tempat kejadiannya.
Urutkanlah secara kronologis, kemudian tuliskan urutan
waktu, peristiwa, dan tempatnya pada kolom berikut.
No.
|
Peristiwa
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Hari Buruh
|
1 Mei
|
Seluruh
dunia
|
2.
|
Hari libur tahunan
|
1 Mei
|
Beberapa
negara
|
3.
|
Pemogokan pertama kelas kerja cordwainers
|
1806
|
Amerika
Serikat
|
4.
|
Demontrasi kaum buruh
|
1856
|
Australia
|
5.
|
Demonstrasi kaum buruh
|
1886
|
Amerika
Serikat
|
6.
|
Demonstrasi menjalar di berbagai daerah
|
1 Mei 1886
|
Texas dan New Jersey
|
7.
|
Banyak korban terluka disebabkan
oleh bom dari polisi
|
3 Mei 1886
|
Chicago
|
8.
|
Kembali melakukan demonstrasi
|
1888
|
Amerika
Serikat
|
9.
|
Pemogokan kaum buruh
|
1 Mei 1890
|
Amerika
Serikat
|
10.
|
Penyelenggaraan Kongres Buruh
Internasional
|
1899
|
Amerika
Serikat
|
c. Dalam membuat
sebuah teks cerita
sejarah, kalian bisa menggunakan konjungsi (kata sambung) temporal
agar urutan peristiwa dapat tertata secara kronologis. Konjungsi
temporal merupakan konjungsi yang
mengacu pada waktu dan sekaligus sebagai
sarana kohesi teks. Teks yang berkohesi itu penting kalian
perhatikan agar keserasian setiap unsur yang disambungkan tetap terjaga, sehingga
tercipta susunan kata yang indah dan mudah dipahami.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri
dari dua bagian, yaitu konjungsi
temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga,
ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak,
sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi temporal
yang menghubungkan dua bagian
kalimat yang sederajat (misalnya sebelumnya
dan sesudahnya).
Carilah beberapa konjungsi
temporal yang terdapat
dalam teks cerita sejarah
di muka. Kemudian,
cobalah kalian tentukan
apakah konjungsi tersebut menghubungkan dua peristiwa yang sederajat atau
tidak dengan memberikan tanda (ѵ) pada kolom yang
tersedia.
No.
|
Konjungsi dalam Kalimat
|
Sederajat
|
Tdk Sederajat
|
1.
|
Tuntutan kaum
buruh ini bermula sejak era industry di awal
abad ke-19.
|
|
Ѵ
|
2.
|
Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari.
|
|
v
|
3.
|
Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
Serikat.
|
|
v
|
4.
|
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu
ke waktu pendukungnya semakin banyak.
|
|
v
|
5.
|
Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang
menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke
Alabama.
diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
|
|
v
|
6.
|
Bahkan menurut Rosa Luxemburg
(1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja
tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa terjadi sebelumnya di Australia pada tahun
1856.
|
v
|
|
7.
|
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin
banyak.
|
|
v
|
d. Nominalisasi, sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas kata yang lain dengan
menggunakan afiks tertentu, kerap terjadi pada bahasa yang digunakan untuk menjelaskan isi penceritaan ulang.
Pada teks cerita sejarah sebagai satu bentuk penceritaan ulang juga sering
ditemukan nominalisasi ini.
Tugas kalian adalah mencari sebanyak-banyaknya bentuk kata benda (nomina [N]) sebagai hasil dari nominalisasi yang terdapat dalam teks “Sejarah Hari Buruh”. Lalu, tentukan afiks pembentuk
nomina tersebut. Tulislah hasil
temuan kalian ke dalam kolom yang telah
disediakan, kemudian diskusikan dengan teman
sekelas!
e.
No.
|
Nomina
|
Afiks Pembentuk Nomina
|
1.
|
perubahan
|
konfiks
per-an (verba [V] à nomina
[N])
|
2.
|
perjuangan
|
konfiks per-an
(verba [V] à nomina [N])
|
3.
|
Penetapan
|
konfiks pe-an
(verba [V] à nomina [N])
|
4.
|
Perkembangan
|
konfiks per-an
(verba [V] à nomina [N])
|
5.
|
pengetatan
|
konfiks pe-an (verba [V] à nomina [N])
|
6.
|
pengintensifan
|
konfiks pe-an (verba [V] à nomina [N])
|
7.
|
Pemogokan
|
konfiks pe-an (verba [V] à nomina [N])
|
8.
|
pekerja
|
Prefiks pe-
(verba [V] à nomina [N])
|
9.
|
sehari
|
Prefiks se-
(nomina [N] à nomina [N])
|
10.
|
setempat
|
Prefiks se-
(nomina [N] à nomina [N])
|
11.
|
sedunia
|
Prefiks se-
(nomina [N] à nomina [N])
|
12.
|
sebutan
|
Sufiks –an
(nomina [N] à nomina [N])
|
13.
|
tahunan
|
Sufiks –an
(nomina [N] à nomina [N])
|
14.
|
gerakan
|
Sufiks –an
(verba [V] à nomina [N])
|
15.
|
pergerakan
|
Konfiks per–an
(verba [V] à nomina [N])
|
16.
|
kapitalisme
|
Konfiks –isme
(nomina [N] à nomina [N])
|
17.
|
hubungan
|
Sufiks –an
(verba [V] à nomina [N])
|
18.
|
perlawanan
|
konfiks per-an (verba [V] à nomina [N])
|
19.
|
pengurangan
|
konfiks pe-an (verba [V] à nomina [N])
|
20.
|
kerusuhan
|
konfiks ke-an (verba [V] à nomina [N])
|
0 comments :
Posting Komentar